Kamis, 01 Desember 2011

begitu tidak sportifnya para fans sepakbola di indonesia yang selalu menimbulkan kericuhan & korban jiwa dan tidak mementingkan jiwa sendiri..

Kamis, 24 November 2011

Makalah Tentang Bersosialisasi


Daftar
Isi

BAB
I               PENDAHULUAN………………………………….…………………….............. 1
               Latar belakang……………………………………………………..……………......
2              Perumusan masalah…………………………............................................................2

BAB
II ISI…………………………………………………………………….........          3
            Proses Sosialisasi…………………………………………………..….......... 3
            faktor yang mempengaruhi sosialisasi…….........................................            3
            Media sosialisasi………………………………………………………….……        4

BAB
III PENUTUP……………………………………………………………..            6
            Kesimpulan…………………………………………………………….        6
            Daftar pustaka……………………………………………………....                        7





BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Dalam sosialisasi, baik sosialisasi yang terjadi lewat pengalaman-pengalaman
interaksi sosial, maupun yang terjadi lewat pengajaran-pengajaran formal, yang
dialami masing-masing warga kelompok itu tidak mungkin secara menyeluruh sama.
Seperti kita ketahui, kultur masyarakat modern itu lebih banyak mengandung
norma-norma alternatif dan norma-norma khusus dari pada mengandung norma-norma
universal, yang oleh karenanya mengakibatkan keragaman pada warga masyarakat.
Kemudian disini pemakalah akan membahas tentang “Sosialisasi dan Adaptasi
Sosial”.

B.  Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses
sosialisasi individu ke dalam dunia sosial
2.Faktor-faktor apa  saja yang dapat mempengaruhi sosialisasi?






BAB II
PEMBAHASAN

A.  PROSES SOSIALISASI
            Proses pembimbingan individu ke dalam dunia sosial disebut Sosoalisasi. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya
agar ia menjadi anggota yang lebih baik dalam masyarakat dan dalam berbagai
kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Sosialisasi
adalah soal belajar. Dalam proses sosialisasi individu belajar tingkah laku,
kebiasaan serta pola-pola kebudayaan. Juga ketrampilan sosial seperti
berbahasa, bergaul, berpakaian dan cara makan. Seluruh proses sosialisasi
berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya.
1.       Proses sosialisasi adalah proses belajar, yaitu suatu proses akomodasi dengan mana individu menahan, mengubah implus-implus dalam dirinya dan mengambil oper cara hidup atau kebudayaan masyarakat.
2.       Dalam proses sosialisasi itu individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nila dan  tingkah laku, dan standar tingkah laku dalam masyarakat di mana dia hidup.
3.       Semua sifat dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkannya sebagai suatu kesatuan sistem dalam diri pribadinya.

B.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SOSIALISASI

                     Dalam proses sosialisasi individu berkembang menjadi suatu pribadi atau makhluk sosial                               Pribadi atau makhluk sosial ini merupakan kesatuan

   integral dan sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi,
sifat mana mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dalam masyarakat.

    1. Sifat dasar                                     4. Lingkungan
    2. Lingkungan prenatal                     5. Motivasi
    3. Perbedaan individual

Metode-metode
yang dipergunakan oleh orang dewasa atau masyarakat dalam mempengaruhi proses sosialisasi anak dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu :

    1. Metode ganjaran dan hukuman, tingkah laku anak yang salah, tidak baik, tercela, kurang pantas, tidak diterima oleh masyarakat mendapatkan hukuman, sedangkan tingkah laku yang sebaiknya mendapatkan ganjaran. Hukuman dapat berupa hukuman badan (pukulan), dapat pula berupa hukuman sosial (diasingkan, dikurangi hak-haknya, dikucilkan dan sebagainya).

    2. Metode didactic teaching. Dengan metode ini kepada anak diajarkan berbagai macam pengetahuan, dan ketrampilan melalui pemberian informasi, ceramah dan penjelasan. Metode ini digunakan dalam pendidikan sekolah, pendidikan agama, pendidikan kepramukaan, dan sebagainya.

    3. Metode pemberian contoh. Dengan contoh itu terjadi proses imitasi (peniruan) tingkah laku dan sifat-sifat orang dewasa oleh anak.

C.  MEDIA SOSIALISASI
     Media sosialisasi merupakan tempat dimana sosialisasi itu terjadi atau disebut juga sebagai agen sosialisasi (agent of socialization) atau sarana sosialisasi. Yang dimaksud dengan agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang membantu seseorang individu menerima nilai-nilai atau tempat di mana seorang individu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian menjadikannya dewasa. Secara
rinci, beberapa media sosialisasi yang utama adalah:

1. Keluarga Anak
yang baru lahir (bayi) mengalami proses sosialisasi yang paling pertama adalah di dalam keluarga. Dari sinilah anak pertama kali mengenal lingkungan social dan budayanya, juga mengenal seluruh anggota keluarganya–ayah, ibu, dan saudara-saudaranya—sampai anak itu mengenal dirinya sendiri.
2.  Kelompok Bermain
Kelompok bermain—baik yang berasal dari kerabat, tetangga maupun teman sekolah—merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya besar dalam membentuk pola-pola perilaku seseorang. Di dalam kelompok bermain, anak mempelajari berbagai kemampuan baru yang acapkali berbeda dengan apa yang mereka pelajari dari keluarganya. Didalam kelompok bermain individu mempelajari norma nilai, kultural, peran, dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan pertisipasinya yang efektif di dalam kelompok permainannya.
3. Sekolah Sekolah
   merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga. Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak, serta mempersiapkannya untuk penguasaan peranan-peranan baru di kemudian hari—di kala anak atau orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau keluarganya.

4.  Lingkungan Kerja
     Didalam lingkungan kerja inilah individu saling berinteraksi dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di dalamnya.
5. Media Massa
   Dalam kehidupan masyarakat modern, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk menerima dan menyampaikan informasi dari suatu pihak ke pihak lain. Akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam waktu yang sangat singkat, informasi-informasi tentang peristiwa-peristiwa, pesan, pendapat, berita, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya dengan mudah diterima oleh masyarakat, sehingga media massa—surat kabar, TV, film, radio, majalah, dan lainnya—mempunyai peranan penting dalam proses transformasi nilai-nilai dan
norma-norma baru kepada masyarakat. Proses sosialisasi tidak selalu berjalan lancar karena adanya sejumlah kesulitan diantaranya:

    1. Kesulitan ekonomi
    2. Pola norma yang beragam atau bertentangan
    3. Perubahan-perubahan sosial yang terlalu cepat dan beragam.












BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

    1. Proses sosialisasi
           Sosialisasi adalah soal belajar. Dalam proses sosialisasi individu belajar tingkah laku,
kebiasaan serta pola-pola kebudayaan. Juga ketrampilan sosial seperti berbahasa, bergaul, berpakaian dan cara makan. Seluruh proses sosialisasi berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya.

    1. Faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi
    1. Sifat dasar
    2. Lingkungan prenatal
    3. Perbedaan individual
    4. Lingkungan dan,
    5. Motivasi.
    6. Media sosialisasi
3. Media sosialisasi apa saja yang dapat membantu individu dalam beradaptasi sosial?
    1.  Keluarga
    2. Kelompok bermain
    3. Sekolah
    4. Lingkungan kerja
    5. Media massa


DAFTAR PUSTAKA
http://www.adypadoe.com/pdf/makalah-tentang-ilmu-sosial-dasar-sistem-tata-dan-cara-bersosialisasi-dalam-masyarakat
Drs. H. Abu Ahmadi,
Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003
“Sosiologi“ kelas 1
SMA, hal. 74, Penerbit Yudistira
http://www.homeartikel.co.cc

Rabu, 16 November 2011

ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG EKONOMI DAN POLITIK



PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
`         Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi.
Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin,yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik.
Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989).
Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik ; yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.
Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.
Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.
Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal)dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis).Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu memengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara.
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
Agar pembaca dapat mengerti dan memahami apa itu ilmu sosial dasar dalam bidang politik dan ekonomi. Dengan demikian pembaca tiba buta akan hal yang mendasari hal-hal tadi.
D. Manfaat Penulisan
Untuk memperkenalkan Ilmu Politik dan ekonomi dan memberikan pemahaman dasarnya serta berbagai masalah yang erat kaitannya dengan ilmu tersebut.
Memberikan kemampuan untuk mengenali dan memahami keadaan sosial dan politik Indonesia yang ruang lingkupnya dimulai dengan munculnya zaman modern. Masuknya paham liberal ke Indonesia mengubah struktur sosial ekonomi dan politik bangsa Indonesia.
Untuk memberikan kerangka berpikir teoritis dalam memahami poiltik dan ekonomi internasional sebagai salah satu bagian terpenting dalam studi hubungan internasional dan untuk memahami ide-ide atau pemikiran politik dan ekonomi secara umum.















PEMBAHASAN

A.   DEFINISI ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Ilmu Ekonomi selain sebagai disiplin ilmu yang mandiri, juga merupakan salah satu bagian dari ilmu sosial. Mempelajari suatu ilmu haruslah mengerti nilai khas atau karakteristik ilmu tersebut, begitu pula dengan ilmu ekonomi. Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah/kuliah, bidang studi ilmu ekonomi memiliki persamaan dan juga perbedaan dengan ilmu sosial lainnya layaknya : ilmu politik, sejarah, psikologi, pend. kewarganegaraan, dsb.

Persamaan Ilmu Ekonomi Dengan Ilmu Sosial Adalah :
Memiliki objek formal yang sama. Objek yang diamati/dipelajari oleh semua ilmu sosial adalah manusia dan perilakunya. Melalui pembelajaran ilmu sosial, siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga berlaku pada mata pelajaran ekonomi.

Perbedaan Ilmu Ekonomi Dengan Ilmu Sosial Adalah :
Memiliki objek material yang berbeda. Objek material/inti permasalahan Ilmu ekonomi berupa kelangkaan, yaitu bagaimana manusia melakukan tindakan pemilihan atas berbagai keterbatasan dalam sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas baik dalam hal produksi ataupun konsumsi.
Ilmu ekonomi berkembang sudah sejak lama. Boleh dikatakan sejak 1776 ketika Adam Smith menulis buku berjudul The Wealth of Nations. Perkembangan ilmu ekonomi berlanjut tidak hanya sebagai ilmu yang kualitatif tapi juga kuantitatif, terbukti dengan terdapatnya cabang dari ilmu ekonomi yaitu ekonometrika.

B.   DEFINISI ILMU POLITIK
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset .
Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu ini secara positif dengan melakukan analisa politik. Sedangkan yang lain melakukan pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya keterlibatan ilmuwan politik dalam proses politik, karena pengajaran mereka biasanya memberikan kerangka pikir yang digunakan komentator lain, seperti jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan umumuntuk menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat berperan sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagai politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan, di partai politik, atau memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai kapasitas, orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi nilai tambah dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti wadah pemikir (think-tank), institut riset, lembaga polling dan hubungan masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan politik.
Karakteristik Atau Kajian Utama Ilmu Politik, Yakni:
Legalisme (legalism) :
Yang mengkaji aspek hukum, yaitu peranan pemerintah pusat dalam mengatur hukum.
Strukturalisme :
Yakni berfokus pada perangkat kelembagaan utama atau menekankan pentingnya keberadaan struktur dan struktur itu pun dapat menentukan perilaku seseorang.
Holistik (holism) :
Yang menekankan pada kajian sistem yang menyeluruh atau holistik alih-alih dalam memeriksa lembaga yang “bersifat” individu seperti legislatif.
Sejarah atau historicism :
Yang menekankan pada analisisnya dalam aspek sejarah seperti kehidupan sosial-ekonomi dan kebudayaan.
Analisis normatif atau normative analysis :
Yang menekankan analisisnya dalam aspek yang normatif sehingga akan terfokus pada penciptaan good government.

C.   KONSEP EKONOMI POLITIK
Banyak orang yang selama ini salah memahami ekonomi politik, seolah-olah ekonomi politik itu sama dengan politik ekonomi. Bahkan cenderung dalam pendefinisian ekonomi politik diartikan secara kata perkata atau digunakan untuk menganalisa dua bidang kajian yaitu ekonomi dan politik. Padahal analisa ekonomi politik bukanlah analisa yang mendikotomikan antara ekonomi dan politik karena keduanya tidak bisa dipertemukan. Wilayah kajian ekonomi dan politik terpisah jauh sehingga sulit untuk menyatukan dua bidang tersebut. Menurut Erani perbedaan terpenting dari pendekatan ekonomi politik dan ekonomi murni adalah dalam pandangannya tentang struktur kekuasaan yang ada dalam masyarakat.
Ekonomi politik percaya bahwa struktur kekuasaan akan mempengaruhi pencapaian ekonomi, sebaliknya ekonomi murni menganggap struktur kekuasaan didalam masyarakat adalah given. Merujuk dari apa yang dipaparkan oleh Erani maka dapat di simpulkan bahwa ekonomi poitik memiliki cara pandang yang berbeda dengan ekonomi murni. Karena itu menurut Caporaso ketika ilmu politik dan ilmu ekonomi disatukan secara konseptual, maka ekonomi politik tidak dapat lagi dipandang sebagai hubungan antara dua jenis telaah yang berbeda.
Karena itu secara umum kajian ekonomi politik adalah mengaitkan seluruh penyelenggaraan politik , baik yang menyangkut aspek, proses maupun kelembagaan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang di introdusir oleh pemerintah. Karena itu harus dipahami bahwa pendekatan ini meletakan bidang politik subordinat terhadap ekonomi, artinya bahwa instrument-instrumen ekonomi seperti mekanisme pasar, harga dan investasi dianalisa dengan mempergunakan setting politik dimana kebijakan atau peristiwa ekonomi tersebut terjadi. Sejalan dengan Erani, Rachbini menegaskan bahwa yang dipelajari dalam ilmu ekonomi politik adalah bagaimana sistem kekuasaan dan pemerintahan dipakai sebagai instrument atau alat untuk mengatur kehidupan sosial atau sistem ekonomi.
Proses ekonomi dengan pendekatan seting politik ini tidak bisa dilakukan dengan pendekatan politik maupun pendekatan ekonomi. Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik, yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.. Pendekatan ekonomi politik yang lebih komprehensif ini justeru menjadi daya tarik tersendiri bagi ilmu ekonomi politik. Bahkan banyak pakar yang menganggap pendekatan ekonomi politik lebih baik, terutama dalam menganalisa peristiwa dan fenomena yang tinggi kadar campuran ekonomi dan politiknya.



PENUTUP

Kesimpulan
Ilmu ekonomi politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu dimana setiap satu sama lainnya itu saling berkaitan erat. Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik.


















DAFTAR PUSTAKA
  1. http://ghostrazieneramochin.wordpress.com/
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi_politik
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi
  4. http://sekargustiantoro.ngeblogs.com/2011/11/11/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang-ekonomi-dan-politik/

ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG ANTROPOLOGI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Antropologi  adalah suatu  ilmu  yang  memahami  sifat-sifat  semua  jenis manusia secara lebih banyak. Antropologi  yang dahulu dibutuhkan oleh kaum misionaris  untuk  penyebaran  agama  nasrani  dan  bersamaan  dengan  itu berlangsung  sistem  penjajahan  atas negara-negara di  luar  eropa,  dewasa  ini dibutuhkan  bagi  kepentingan  kemanusiaan  yang  lebih  luas.  Studi  antropologi selain  untuk  kepentingan  pengembangan  ilmu  itu  sendiri,  di negara-negara yang sedang  membangun sangat  diperlukan  bagi  pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan masyarakat.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak adaseorang  ahli  antropologi  yang  mampu  menelaah  dan  menguasai  antropologi secara  sempurna.  Demikianlah  maka  antropologi  dipecah-pecah  menjadi beberapa bagian dan para ahli antropologi masing-masing mengkhususkan diri pada  spesialisasi  sesuai  dengan  minat  dan  kemampuannya  untuk  mendalami studi secara mendalam pada bagian-bagian tertentu dalam antropologi. Dengan demikian,  spesialisasi  studi  antropologi  menjadi  banyak,  sesuai  dengan perkembangan  ahli-ahli  antropologi  dalam  mengarahkan  studinya  untuk  lebihmamahami sifat-sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.



1.2  Rumusan Masalah
        1. Apa Pengertian Ilmu sosial dasar
        2. Ruang Lingkup Ilmu sosial dasar
        3. Apa Pengertian Antropologi
        4. Definisi Antropologi



       
1.3 Tujuan Penulisan
      Agar pembaca dapat memahami secara detail mengenai  ilmu sosial dasar dalam bidang Antropologi .





1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi masalah sosialisasi dan adaptasi sosial dengan mengacu pada literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
























BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Ilmu Sosial Dasar.

            Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social. pengetahuan yg menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri – ciri kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia – manusia lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.
ISD juga merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk melengkapi gejala – gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

2.2  Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar.
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, ekonomi & politik Sasaran STUDI ISD adalah aspek-aspek yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yg terwujud dari padanya.

Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu,


   
         Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

   
         Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan­kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan sosial”.

2.3.      Pengertian Antropologi.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
2.4.    Definisi Antropologi.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal  di daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya
2.4.1  Definisi Antropologi secara etimologis
Kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia  dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia.

2.
4.2  Definisi Antropologi secara konseptual

 Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak        terbatas tentang umat manusia.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisikmasyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
4. Ralfh L Beals dan Harry Hoijen
           Antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa  yang dikerjakannya.

2.4.3       Definisi Antropologi secara operasional
                        Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia seperti adat istiadat, kebudayaan nya, serta perilakunya.
2.4.4       Instrumen Variabel Antropologi

         Variabel / Teori
                Dimensi
               Indikator
                 A                 N
                 T
                 R
                 O
                 P
                 O
                 L
                O
                G
                 I
  1. Ilmu



  1. Manusia



  1. Budaya



  1. Pengetahuan
  2. Komunikasi
  3. Psikologi



  1. Sifat
  2. Perilaku
      3.   Norma



1.   Suku
      2.   Etnis
      3.   Masyarakat
























BAB III
PENUTUP



3.1  Kesimpulan.

            Jadi, dalam penerapan ilmu antropologi harus didasari dengan ilmu social dasar, karena kedua hal tersebut berhubungan dengan hubungan social masyarakat.  Seseorang yang mempelajari ilmu antropologi juga akan mempunyai pribadi yang baik dan menyenangkan jika orang tersebut memiliki ilmu social dasar, karena ilmu social dasar merupakan pijakan awal yang harus dimiliki oleh orang-orang yang belajar dan bekerja dalam bidang social masyarakat.































DAFTAR PUSTAKA

http://azay-ste.blogspot.com/2010/12/makalah-antropologi-kelompok-kelompok.html
William  A.  Haviland  diterjemahkan  oleh  R.  G.  Seokadijo, Antropologi,  Jakarta  :Erlangga, 1988